Konsultasi Agama

Apa Perbedaan Wirid dan Zikir?


sebulan yang lalu


apa-perbedaan-wirid-dan-zikir

Tanya:
Assalamu’alaikum wr wb.
Saya mohon penjelasan apa persamaan dan perbedaan wirid dan zikir. Terima kasih atas pencerahan Bapak Profesor.

Jamaah Masjid “Majlis Zikir” Pondok Mutiara Sidoarjo 


Jawab:
Terima kasih atas pertanyaan Bapak yang sangat bagus. Wirid berasal dari bahasa Arab, warada (وَرَدَ) yang artinya menemukan, sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an, 
وَلَمَّا وَرَدَ مَاۤءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ اُمَّةً مِّنَ النَّاسِ يَسْقُوْنَ  

“Ketika menemukan sumber air di negeri Madyan, dia (Musa) menemukan di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya)” (QS Al-Qasash [28]: 23).
يَقْدُمُ قَوْمَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فَاَوْرَدَهُمُ النَّارَ ۗوَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُوْدُ 

“(Fir‘aun) berjalan di depan kaumnya di hari kiamat, lalu mempertemukan (mengantarkan) mereka ke neraka. Itulah tempat terburuk yang ditemukan (dimasuki)” (QS Hud [11]: 98).

Berdasarkan arti bahasa di atas, wirid (jamaknya awraad) adalah menemukan ayat Al-Qur’an yang menyejukkan hati ketika dibaca. Kata zikir juga berasal dari bahasa Arab, dzakara (ذَكَرَ) yang artinya menyebut atau mengingat, sebagaimana terdapat dalam Al-Quran, 
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ 
“Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah [2]: 152).

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ 
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan ingat (zikir) yang sebanyak-banyaknya” (QS Al Ahzab [33]: 41).

Dalam pengertian istilah, wirid adalah ayat-ayat Al-Qur’an atau bacaan-bacaan mulia lainnya yang diucapkan dengan lisan, secara berulang-ulang dan rutin, pada waktu yang ditentukan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Misalnya, bacaan tasbih, tahmid, dan takbir setelah shalat, atau surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas yang dibaca sebelum tidur. 

Sementara zikir adalah menyebut nama-nama Allah, atau bacaan mulia lainnya dengan lisan atau hanya mengingatnya dalam hati, tanpa ketentuan waktu, baik secara rutin atau hanya spontan atau sesekali, untuk mendekatkan diri kepada Allah. Misalnya, membaca Al-Qur’an kapan saja atau membaca hamdalah ketika senang atau spontan mengingat Allah dalam hati ketika melihat kupu-kupu dan aneka bunga di taman yang indah. 

Bahkan, zikir bisa berupa tindakan. Misalnya, bekerja dengan semangat dan jujur untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena keyakinan bahwa hal itu merupakan perintah Allah. Karena itu, shalat disebut Allah zikir yang terpenting. “Dan dirikanlah shalat untuk ingat (zikir) kepada-Ku” (QS. Thaha [20]: 14).

Jadi, wirid dan zikir sama-sama menyanjung Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Adapun perbedaannya: (1) wirid hanya dengan lisan, sedangkan zikir bisa dengan lisan, hati, dan tindakan, (2) wirid dibaca pada waktu yang ditentukan, sedangkan zikir bisa dilakukan kapan saja, (3) wirid dilakukan secara berulang-ulang dan rutin, sedangkan zikir bisa sesekali saja atau hanya spontan, (4) wirid adalah bagian dari zikir. Karena itu, setiap wirid pasti zikir dan tidak setiap zikir adalah wirid. 

Wallahu ta’ala a’lam.