Nurul Falah 2 Pandaan

Apresiatif, Visitasi Kemenag Kabupaten Pasuruan di Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan


6 hari yang lalu


apresiatif-visitasi-kemenag-kabupaten-pasuruan-di-pesantren-al-quran-nurul-falah-2-pandaan

Nurulfalah.org – Sinergitas menjadi salah satu kunci lembaga sekaligus upaya dalam memperkuat kerja sama antarlemgaga. Semangat inilah yang terlihat dalam kegiatan visitasi Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan di Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan pada Kamis, 12 September 2024. 

Dalam kunjungan visitasi tersebut, Ustaz H. Yusuf Widodo selaku perwakilan dari Kemenag Kabupaten Pasuruan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan. Pihaknya mengatakan terkesan dengan semangat Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan dalam mencetak generasi Qur’ani yang unggul dan berdaya saing. 

Ia menuturkan, visitasi tersebut bertujuan untuk mengetahui lingkungan dan suasana pembelajaran di Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan. ”Sekaligus memberikan dampak positif terhadap penyelenggaraan pendidikan diniyah di pesantren dan sekitarnya,” tegasnya. 

Acara ini dihadiri jajaran pimpinan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah seperti Drs. KH Ali Muaffa, M.Ag. selaku pengasuh, Ustaz Asharis S.Th.I. selaku kurikulum Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan, dan Ustaz Dausat Al Baihaqi, M.Pd.I. selaku musrif Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan. 

KH Ali Muaffa mengutarakan, membentuk generasi Qur’ani yang berkualitas memang menjadi salah satu concern Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan. ”Apalagi saat ini kita berada dalam tantangan global yang menuntut kompetensi secara luas dan itu harus dimiliki pula oleh para santri,” ujarnya. Ia berharap, visitasi ini dapat memberikan masukan dan kontribusi positif terhadap perkembangan dan kemajuan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah 2 Pandaan. 

Ustaz Yusuf Widodo menerangkan ada lima syarat yang harus dimiliki pesantren, di antaranya memiliki kiai dan memiliki minimal 15 santri. ”Selain itu, harus ada asrama, sarana ibadah, dan kitab yang diajarkan,” jelasnya. 

Ia menambahkan, tumbuh kembang anak tidak terhambat ketika mereka bertemu dengan lingkungan yang fresh. ”Pendidikan madin dan kitab kuning diperlukan sebagai pembelajaran dari sisi keagamaan, tapi juga jangan melupakan pendidikan formal yang sudah ada saat ini. Tujuannya agar menciptakan keseimbangan dalam pembelajaran,” pesannya. (fa/eko)