2 bulan yang lalu
Nurulfalah.or.id – Sebanyak 30 pengurus Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (Badko LPQ) Kabupaten Kudus melakukan kunjungan silaturahmi dan studi banding ke Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya, pusat pengembangan metode tilawati yang terkenal di Indonesia, pada 2 November 2024. Kegiatan tersebut disambut hangat oleh pengurus dan tokoh pesantren. Diharapkan silaturahmi ini mempererat tali persaudaraan sekaligus memperkenalkan metode tilawati yang inovatif dan efektif dalam pembelajaran Al-Qur’an.
Dalam kesempatan itu, hadir Direktur Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya, Dr. KH Umar Jaeni, M.Pd, serta muallif tilawati, Drs. KH Ali Muaffa, M.Ag. Keduanya secara khusus menyambut rombongan dan memperkenalkan latar belakang pengembangan metode ini. Bersama para trainer Tilawati Pusat, Ustaz Moh. Choiri, S.Pd.I. dan Ustaz Muh. As'ad, S.E., mereka menyajikan sesi pelatihan yang mendalam, mulai dari pengenalan alat peraga hingga teknik belajar baca simak dengan irama rost khas tilawati.
Peserta kunjungan tampak antusias menyerap materi yang disampaikan. “Alhamdulillah, kami sangat senang dengan kesempatan ini. Metode tilawati benar-benar menawarkan pendekatan yang mudah dan menyenangkan bagi para santri dalam belajar Al-Qur’an,” tutur salah satu pengurus BADQO LPQ Kudus. Mereka merasakan manfaat langsung dari metode ini, yang dirancang untuk mempermudah anak-anak hingga dewasa dalam memahami dan menghafal Al-Qur’an dengan lebih optimal.
Metode tilawati dikenal sebagai pendekatan yang menekankan pembelajaran berbasis simak dan irama, membuat suasana belajar Al-Qur'an menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Irama rost yang diperkenalkan dalam sesi ini memberikan warna baru yang memotivasi peserta untuk mencoba teknik ini di lembaga masing-masing.
Dalam penutupannya, KH Umar Jaeni menyampaikan harapannya bahwa kunjungan ini dapat menjadi inspirasi bagi para pengurus BADQO LPQ Kudus dalam menerapkan metode ini di Kudus. “Kami berharap kunjungan ini memberi manfaat yang besar bagi para tamu. Semoga ilmu yang diperoleh dari studi banding ini menjadi sarana untuk lebih mendekatkan masyarakat pada Al-Qur’an dengan metode yang menyenangkan,” terangnya. (cml/eko)