23 hari yang lalu
SURABAYA – Semangat dakwah selalu digelorakan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya, tak terkecuali dalam hal tholabul ilmi. Mengawali bulan Desember 2024, kajian Kitab Nashoihul Ibad Kembali digelar bersama Ustaz H. Mim Syaiful Hadi, M.Pd. di Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya.
Acara yang dilaksanakan pada Senin, 2 Desember 2024 itu diikuti seluruh karyawan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa syukur dalam bekerja dan berdakwah di lingkungan Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya.
Dalam kajian tersebut, Ustaz Mim menjelaskan kiat agar kita menjadi orang yang dicintai oleh Allah. ”Rasa cinta ini menjadi pengikat yang mempertemukan antara kita. Agar kita bisa berlatih, kita harus menerima pernyataan bahwa kita ini harus mencintai Allah SWT. Apakah ada cara lain? Ada!” tegasnya.
Ia menambahkan, barangsiapa yang meninggalkan urusan dunia, maka Allah akan mencintai dia. ”Bagaimana maksudnya? Yaitu dengan bekerja,” tuturnya.
Apa saja manfaat bekerja? Pertama, jelas Ustaz Mim, tidak merepotkan urusan seseorang dengan kita bekerja sendiri. Kedua, dengan bekerja, kita dapat berbuat baik pada diri sendiri. ”Karena kita bekerja, maka kita dapat menjaga diri kita dengan membeli makanan yang halal dan thoyyib,” urainya. Sementara yang ketiga adalah kita bersyukur kepada Allah terhadap apa yang dikasihkan kepada kita.
Dalam kajian ini, Ustaz Mim menjelaskan pula bagaimana cara kita dicintai oleh malaikat. ”Yaitu, kita tidak boleh berlebih-lebihan dan harus meninggalkan dosa. Misalkan kita belum bisa berbuat baik dengan seseorang, kita harus memulai dulu dari menjauhi dosa,” paparnya.
Ia juga membeberkan cara agar kita dicintai oleh manusia dalam kajian Kitab Nashoihul Ibad. ”Yaitu, kita tidak boleh tamak terhadap sesama manusia. Karena itu, mari kita menahan diri dari sifat ketamakan. Dengan begitu, kita akan dicintai oleh manusia dan juga kesulitan yang akan menghampiri kita akan cepat terselesaikan," pungkasnya.